Selasa, 19 Juli 2016

Menunggu Lama Juga Belum Tentu Salah Kok.

Halo Totorooo, sudah lama ya saya tidak berkunjung dan memposting tulisan di blog ini. Jujur aja sih, saya merasa cukup malas untuk memposting. Mencari ide-ide untuk dijadikan beberapa paragraf tulisan bukanlah suatu hal yang saya senangi untuk saat ini, malahan cukup membosankan karena terlalu banyak menyita waktu. Kalau dulu sih, saya suka-suka saja menulis. Berhubung di masa SMA, saya adalah anak yang cukup alay, yang sedang memasuki masa masa indahnya kehidupan remaja. Tentunya, banyak saja ide ide yang bermunculan untuk dijadikan bahan suatu tulisan. Lantas bagaimana dengan sekarang? Kalau sekarang sih sudah jaauuuuhh sekali dari masa tersebut…. Hehehehe

Satu hal yang membuat saya berkeinginan untuk kembali menulis di blog ini, rasa kangen. Yah, saya kangen dengan blog ini karena sudah lama sekali tidak saya akses. Kan kasian juga kalau enggak dirawat, mengingat saya yang nyaris begadang tiap malam hanya untuk membuat tampilan blog ini menjadi sedikit menarik. Alhasil, saya mencoba lagi menulis, menuangkan ide-ide yang dipaksa bermunculan dari otak saya..hehe

Telah lewat enam bulan pasca kelulusan saya dalam studi srata 1 di kampus merah. Akan tetapi, dari rentang waktu itu saya masih belum kunjung bekerja. Alasannya? Yah, tidak lain karena saya yang terlalu pilih-pilih kriteria ketika melamar pekerjaan. Sebenarnya, saya sangat sering mecari informasi lowongan kerja di internet. Akan tetapi setiap kali lowongan kerja terbuka, posisi yang ditawarkan selalu saja bukan posisi yang menarik minat saya. Kalaupun ada posisi yang saya minati, bidang studi saya ternyata tidak memenuhi persyaratan pada lowongan kerja posisi tersbut. Kesana kesini susah deh, menyedihkan sekali ya? Hehehe,

Barangkali sebagian orang memiliki pandangan bahwa pilih-pilih pekerjaan bagi seorang mahasiswa yang baru lulus (Fresh Graduate) bukanlah suatu kebijakan yang baik, mengingat banyaknya orang yang memiliki pengalaman bekerja yang jauh lebih banyak dibandingkan mahasiswa fresh graduate yang juga sedang berada di medan tempur yang sama, mencari pekerjaan. Banyak orang juga yang berkata kepada saya, "Lha, kamu kok belum kerja juga sih? Padahal coba-coba saja dulu melamar pekerjaan di sebarang tempat,  ga apa apa lah kalau ga sesuai dengan minat kamu. Kalau diterima disana kan lumayan, bisa tambah tambah pengalaman kerja lah. Seenggaknya ada pemasukan kamu dulu, sambil nunggu terbukanya lamaran kerja di tempat lain, daripada menganggur kaya gini".

Ungkapan tersebut tidak ada salahnya, justru 100% benar.  Bagi Fresh Graduate, awal bekerja di sebarang posisi dapat memberikan pengetahuan tambahan, menambah pengalaman teknis di dalam dunia kerja, menambah rekan-rekan kerja baru yang dapat saling membantu, serta menambah uang pemasukan untuk kehidupan sehari-hari. Jika  selama kuliah kita sering merasa bahwa rejeki "aman sejahtera", maka bersiap-siap saja ketika sudah lulus kuliah kita akan merasa bahwa rejeki "hilang entah kemana". So, mencari sebarang pekerjaan di awal awal kelulusan merupakan opsi yang menarik dan dapat diperhitungkan. 

Terus opsinya saya ambil? Ya tentu saja tidak saya ambil, kan udah dibilangin tuh di paragraf tiga…hehehe. Bagi saya pribadi, bekerja pada bidang yang tidak sesuai minat bukan merupakan hal yang enteng untuk ditangani. Jujur saja, ketika saya kuliah, saya pernah mendapat nilai yang buruk di satu mata kuliah hanya karena mata kuliah tersebut tidak menarik minat saya.  Dalam ruang kelas saya hanya bermalas-malasan, tugas kuliah tidak saya kerjakan, ujianpun saya isi alakadarnya saja. Saya khawatir jika nanti saya bekerja pada bidang yang tidak menarik minat saya, pekerjaan tersebut akan menjadi beban bagi saya. Saya juga khawatir jika pekerjaan tersebut tidak saya jalani dengan baik, yang kelak akan berakibat buruk bagi saya, dan tentu juga akan berakibat sama buruknya pada perusahaaan tersebut.


Jadi? Ya dalam selang waktu tersebut saya menunggu, terus mencari berbagai informasi lowongan pekerjaan di berbagai media penyedia informasi, seraya senantiasa terus berdoa untuk kemudahan saya dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat yang saya inginkan..

Akhirnya, Alhamdulillah, penantian tersebut akhirnya selesai, doa tersebut akhirnya dijawab oleh Sang Maha Pendengar Do'a.  17 Juni lalu, saya dinyatakan lulus di salah satu instansi yang saya minati, yang sangat saya inginkan untuk mengabdi didalamnya. Sungguh menjadi sebuah rejeki dan hadiah yang tak terkirakan dari-Nya.

Setidaknya, dalam masa penantian tersebut saya tidak sepenuhnya menganggur kok. Saya melakukan banyak kegiatan, dari menjadi pengurus rumah tangga (menyapu, mengepel, menyuci piring dsb), pendownload film, dan penyedia jasa konsultasi masalah komputer (tukang instal ulang). Hehehe..

Eh, kalau udah lulus lewat dari enam bulan masih bisa disebut Fresh Graduate ya??

Selasa, 20 Oktober 2015

Yang Kemarin

Seminggu yang lalu, saya mengikuti ujian sidang untuk memperoleh gelar sarjana, sekaligus untuk menutup usia di perjalanan bangku kuliah., Hasilnya? Alhamdulillah saya dinyatakan lulus ujian dan berhak memperoleh gelar sarjana sains...hehe

Kalau dipikir-pikir sih saya lulus dengan waktu yang 'Terlambat'. Kesenangan saya yang selalu menunda-nunda dan bermalas-malasanpun berbuah pada skripsi yang selalu tertunda, sampai sering sekali dosen pembimbing dan penguji bertanya kepada saya "Ansar, kapan ujian? kenapa Selalu ditunda?" dan saya hanya bisa menjawabnya dengan senyum dan tampang kaya orang bloon..

Anyway, semuanya kan udah berlalu, sedang yang sekarang saya sudah melalui semuanya..:) Syukurlah akhirnya semua terlewati dengan baik. Terimakasih kepada masbro Irfan Said dan Wardiman Sabri Anwar, -yang namanya tidak saya cantumkan di Kata Pengantar Skripsi, hehehe- yang selalu memberikan dorongan untuk cepat ujian sidang, dan terimakasih juga atas berbagai cerita seru dan lawakannya ketika menemani saya di kampus,,,:) 

Penghujung di ...

Sekiranya pada saat akhir, inginlah untuk kembali
Lantas mengapa?
supaya waktu-waktu di masa itu dapat diperbaiki,
agar saat itu dijalani dengan lebih banyak canda dan tawa,
karena adanya aku yang merasa khawatir akan masa depan,
khawatir akan keadaannya,
gelisah akan nasibnya,
gundah saat telah diketahui rasanya, yang akan jauh lebih perih lagi...
Aaah, sudahlah...
Takkanlah kembali waktu itu, usahlah disesali, janganlah disayangkan.
Cukuplah untuk dikenang, lantas pergi melangkah, dengan langkah yang penuh dengan semangat, penuh dengan doa, harapan, dan keikhlasan.
Agar semuanya berjalan baik-baik saja,
Setidaknya agar selalu berada dalam Ridha-Nya...:)

Senin, 17 Agustus 2015

Kurangnya, mampu dan mau melakukan apa saja

Entah kenapa sampai saat ini saya masih ingin membahas mengenai nganggur. Mungkin karena saya sedang berada di masa-masa akhir saya untuk menentukan arah masa depan saya ya? Sampe-sampe mikirin kerjaan itu kebawa parnonya jauh lebih parah daripada mikirin skripsi, padahal kuliahnya aja belum beres..heu

Beberapa waktu yang lalu (pas lebaran Ied), saya diberi ditanya oleh salah satu keluarga "Ansar, sekarang kerjanya apa?", sontak pertanyaan itu rasanya kayak penyakit scabies yang pernah saya derita 2 tahun lalu, sakit, perih, menderita dan bikin kaki luluh lantak sampe gabisa berdiri. "Eeeh, sekarang masih kuliah sih, sambil kerja serabutan. Tapi kuliahnya udah di akhir kok, jadi bentar lagi beres..hehehe", begitu jawaban saya, simpel, jujur, merendah, sekaligus sambil meratapi diri saya sendiri.. -,-, dan "Kerja serabutan" digunakan untuk menutupi "Nganggur" yang rasanya terlalu sulit diucapkan dan terlalu enggak enak buat didengar...hehehe

Kerja serabutan, bayangannya seperti apa sih?? Kaya tiba-tiba ngerasa kasihan aja gitu ya sama orang yang ngucapinnya, karena artinya itu kan semacam gak punya pekerjaan yang jelas.. Tapi tau ga sih, sebenernya kerja serabutan itu ada hal menariknya juga loh.

"Kerja serabutan" yang berarti "Kerja yang tidak jelas" ternyata juga punya arti "Kerja apa saja, yang penting ada pekerjaan" apabila kita mencoba untuk mengartikan dan mempelajarinya lebih jauh. Artinya orang yang kerja serabutan itu punya banyak skill dong?? Coba bayangkan, kalau seorang pekerja serabutan pernah bekerja sebagai pelayan rumah makan, cleaning service, sopir mobil, tukang bangunan, jasa reparasi, kurir, buruh tani dan buruh pabrik, berapa banyak skill yang orang tersebut miliki?? Lebih banyak mana coba skillnya dibandingkan orang yang punya satu pekerjaan tetap?? So, jangan remehkan seorang pekerja serabutan yaaa..:D 

Kategori:

Up ↑

Desain oleh Anders Noren | Diberdayakan oleh Blogger | M.A